BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG PERMASALAHAN
Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang
Maha Esa, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan
pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di
antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu
menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk
orang lain.
Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu
lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan
kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani,
pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil,
nelayan, ataupun pengrajin.
Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha
informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan
kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara
lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan
mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti,
kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb.
Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya,
bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual
dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Langkah-Langkah
Dan Strategi Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Kewirausahaan Dalam kepramukaan
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr.
Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah
aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru.,
menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari
istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya adalah
orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan
peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang
mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke
tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih
banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.
Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak
agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat
mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari
padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan
usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang
dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha,
yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam
pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam
proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft
skill yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil,
tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang
terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai
mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa
adanya ridho dari Allah SWT.
Untuk memulai usahanya, dimana para wirausahawan harus
memiliki strategi pemasaran. Meskipun dalam mengembangan usahanya hanya
mempunyai modal terbatas, maka perlu :
Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan
Usaha, sbb;
Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar.
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan
membeli produk yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2
daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang
garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan, konsumen lebih membeli
produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang enak.
Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang
lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata
dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang
bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas
jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi
juga dapat memperluas daerah pemasaran.
Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang
terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan
uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain
dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya.
Langkah keempat adalah focus dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan selama ini
adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan
tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen
tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998,
akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya
terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman
bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar.
Langkah kelima adalah promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal
produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang
telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan
mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat
dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan
brosur ataupun spanduk.
Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang
dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal
memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena
dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan
semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga
dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun memberikan nilai
diskon apabila pembelian banyak.
Langkah Ketujuh adalah Pertimbangkan untuk
mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis
ataupun distribusi wholesale.
Ada Strategi Untuk Mendapatkan Keuntungan Besar
Seringkali para pemilik bisnis berpikir bahwa untuk
meningkatkan profit/keuntungan maka mereka harus menaikkan jumlah pelanggan
mereka dan omset mereka / total pendapatan kotor mereka. Anggapan ini adalah
salah, karena profit, omset dan pelanggan sebenarnya adalah hasil akhir yang
tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah strategi tsb.
Adapaun strategi yang harus di ubah
yaitu:
Calon Pelanggan x Tingkat Konversi = Jumlah Pelanggan
Jumlah Pelanggan x Jumlah Transaksi x Rata-rata
Belanja = Omset
Omset x Margin = Keuntungan ( Profit)
Dalam berbisnis para wirausahawan hanya dapat
mempengaruhi : calon pelanggan, tingkat konversi, jumlah transaksi,
rata-rata belanja, dan margin
1.
Calon Pelanggan
Adalah setiap orang yang telah mampir ke toko, tapi
belum membeli, mereka juga orang-orang yang telah menelepon ke toko dan meminta
penjelasan tenteng produk tsb atau merespon email yang di buat untuk promosi
tapi mereka belum membeli.
2. Tingkat Konversi
Adalah
persentase calon pelanggan yang akhirnya membeli produk.
3. Jumlah Transaksi
Adalah berapa banyak pelanggan yang sama, untuk
kembali ke toko dengan membeli produk tersebut.
4. Rata-rata belanja
Adalah
besarnya uang yang dibelanjakan dalam 1 kali transaksi
5. Margin
Adalah persentase keuntungan dari produk tersebut.
Pada hakekatnya dalam dunia
wirausaha para wirausahawan harus berani terjun dalam mengembangkan usahanya
hingga titik kesuksesan dan pada intinya banyak cara untuk mencapai
kesempurnaan dalam dunia bismis namun semua dapat dicapai jika kita
bersungguh-sungguh untuk mengembangkan bisnis yang kita punya. Dan kami
berharap agar pembelajaran ini kita bisa mengambil pelajaran dalam dunia
bisnis yang ingin kita jalankan.
Dan semua pengorbanan yang kita keluarkan untuk
mengembangkan usaha kita harus didukung juga rasa percaya diri agar mampu
bersaing di dunia bisnis yang kita dalami.
KESIMPULAN
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha,
yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam
pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam
proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft
skill yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil,
tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang
terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai
mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa
adanya ridho dari Allah SWT.
No comments