MAKALAH
METODE PENELITIAN DESKRIPTIF
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Matakuliah
Metode Penelitian yang di ampu
oleh Bpk. Nur Khoiri, M.Ag.
Disusun oleh:
1.
Ahmad
Basir
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL
ULAMA’ (INISNU) JEPARA
TAHUN 2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis penjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “ Metode Penelitian Deskriptif”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliyah Metode Penelitian, yang diampu
oleh Bapak Nur Khoiri, M.Ag. selaku dosen Metode Penelitian diFakultas
Tarbiyah INISNU Jepara.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kalangan banyak umumya.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jepara, 28 Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
........................................................................................
ii
DAFTAR
ISI
.......................................................................................................
iii
BAB
I PENDAHULUAN
...................................................................................
1
BAB
II LANDASAN TEOR ..............................................................................
6
BAB
III PEMBAHASAN
..................................................................................
12
BAB
IV PENUTUP
............................................................................................
18
DAFTAR
PUSTAKA
.........................................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian
yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya
( Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada
penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel
penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan
hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan
mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping
itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data
untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan
keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang
diteliti sesuai denganapaadanya.
Rumusan Masalah
1.
Apa
Pengertian Penelitian Deskriptif ?
2.
Apa
Langkah-langkah Penelitian Deskriptif ?
3.
Apa
Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Deskriptif ?
4.
Bagaimana
mengaplikasikan Penelitian Deskriptif ?
5.
Seperti
apa contoh Penelitian Deskriptif ?
B.
Tujuan
Pembahasan
Tujuan
pembahasan makalah ini adalah Menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objekatqau subjek yang diteliti secara tepat, misalnya dalam
penelitian penggambaran sertqa faktualtentang perkembangan sekolah.
C.
Manfaat
Makalah
Makalah kami yang berjudul Metode Penelitian deskriptif ini diharapkan bisa bermanfaat untuk lebih memahami bagaimana cara
melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif,
yang mana akan sangat berguna nanti ketika penulis sudah semester tinggi dan
akan melakukan KKN, ujian Skripsi maupun penelitian-penelitian yang lain.
D.
Sistematika
Penulisan Makalah
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A.
Latar
Belakang Masalah
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
Pembahasan
D.
Manfaat
Makalah
E.
Sistematika
Penulisan Makalah
Bab II Landasan Teori
A.
Pengertian
Penelitian Kualitatif
B.
Langkah-langkah
Penelitian Kualitatif
C.
Kelemahan
dan Kelebihan Penelitian Kualitatif
D.
Aplikasi
Penelitian Kualitatif
E.
Contoh
Penelitian Kualitatif
Bab III Pembahasan
Bab IV Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Penelitian Deskripsi
Penelitian deskriptif
adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya (Sukmadinata, 2006:72).[1]
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Furchan (2004:447)
menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk
memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang
terdapat pada penelitian eksperiman.[2]
Penelitian lebih jauh mengenai apa dan bagaimana yang disebut
dangan metode penelitian deskriptif ini akan menjadi lebih jelas bilamana kita
melihat berbagai pandangan para pakar mengenai metode tersebut, diantaranya:
1.
Menurut
Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprefasi yang
tepat.
2.
Menurut
Moh.Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku di masyarakat serta
situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan,
skiap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung
dan pengaruh dari suatu fenomena.
3.
Menurut
Mely. G. Tan yang mengemukakan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif,
bertujuan menggambarkan secara tepat suatu sifat-sifat individu, keadan, gejala
atau kelompok-kelompok tertentudalam suatau masyrakat.
B.
Langkah-langkah
dalam peneltian deskriptif.
Prosess penelitian deskriftif dapat
diikhtisarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian
eksperimen, peneliti harus memulai penyelidikannya dengan pernyataan masalah
yang jelas.
2.
Identifikasiinformasi. yang di perlukan untuk
memecahkan masalah.
3.
Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.
4.
Identifokasi populasi – sasaran dan penentuan
prosedur penarikan sempel yang di pelukan.
5.
Rancangan prosedur pengumpulan data.
6.
Pengumpulan data.
7.
Analisis data
8.
Pembuatan laporan[3]
C.
Macam-macam
penelitian deskriptif.
Banyak
jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif.Setiap ahli
penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis
penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi.Perbedaan itu biasanya
dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para
ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila
dilihat dari apek bagaimana proses pengumpulan data dalam penilitian deskiptif dilakukan oleh peneliti.
Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan studi sosiometrik.
1. Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti
Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.
2. Studi Perkembangan (Developmental Study)
Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.
Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau logiotudinal.
Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian.
3. Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga pendidikan.Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan.Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.
4. Studi Sosiometrik (Sociometric study)
Yang dimaksud dengan
sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok
individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan
sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan.
Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi. [4]
Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang dapat menunjukan posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:
- “Bintang” diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para anggotanya,
- “Terisolasi” di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para anggota dalam kelompok,
- “Klik” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih masing orang dalam kelompoknya.
Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek yang di teliti secara tepat.
D. Contoh Penelitian
Deskriptif.
UPAYA GURU MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI
STRATEGI PARODI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD TAMAN BALITA CERIA
1. Tujuan yang akan di capai (tahap 1)
Dengan mengacu pada
permasalahan yang ada di atas dan agar sasaran yang akan dicapai dalam
penelitian ini lebih terarah, maka penulis perlu menjabarkan tujuan dan
kegunaan penelitian yang akan dicapai.
a. Mendeskripsikan pelaksanaan strategi di PAUD Taman Belita Ceria.
b. Mendeskripsikan kreativitas anak usia dini pada strategi di PAUD Taman Belita Ceria.
2. Rancangan cara pendekatannya. (tahap 2)
Kami melakukan observasi ke PAUD Taman Belita Ceria
untuk melakukan penelitian terhadap kelas Yunior Pre-School usia 4-5 tahun
mengenai upaya guru dalam meningkatkan parodi. Hingga kami menemukan
permasalahan yang perlu dibahas dalam penelitian ini:
a. Bagaimanakah pelaksanaan strategi di PAUD Taman Belita Ceria?
b. Bagaimana Mendeskripsikan kreativitas anak usia 4-5 tahun dalam
pembelajaran dengan strategi di PAUD Taman Belita Ceria?
3. Kumpulan data (tahap 3)
Untuk menjawab
permasalahan tersebut kami melakukan observasi ke kelas Yunior Pre-school
(yaitu kelas untuk anak 4-5 tahun).Ada tahap-tahap dimana seorang guru
memancing kretivitas siswa dalam strategi parodi.
a. Guru member preteach kepada siswa, bagaimana langkah-langkah membuat
parody yang tidak menjenuhkan untuk siswa.
b. Guru member contoh pada siswa, yaitu dengan mengganti lirik lagu yang
sudah familiar di telinga siswa.
c. Siswa di ajak beryanyi, tepuk sebentar atau mengembalikanotak siswa pada
zona alpha (ice breaking)
d. Siswa mulai mengarang lagu dengan diberi alat tulus berupa pensil dan
kertas hvs.
e. Setelah siswa selesai mengarang lagu, kemudian siswa mendemokan lagunya
di hadapan temen-temennya.
4. Susun Laporan. (tahap 4)
Kebanyakan dari siswa
yang berusia 4-5 tahun itu, mereka mendemonstrasikan lagunya tanpa teks, itu
karena ada yang belum bias menulis dan ada pulang yang memang lebihb suka
langsung bernyayi dari pada mengarang. Lagu-lagu yang diganti liriknya oleh
anak usia dini itu[un berbeda-beda, mulai lagu anak-anak, dangdut hingga pop.
Itulah otak anak-anak mereka selalu mempunyai ide-ide segar, walaupun usia
mereka masih 4 dan 5 tahun namundaya kreatifitas mereka lebih dari orang
dewasa.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan
dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan
akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para
penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa
sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua,
metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang
berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.
B. Karakteristik
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan
Furchan (2004) bahwa:
(1) penelitian
deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara
menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara
cermat.
(2)
tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan,
(3)
tidak adanya uji hipotesis.
C. Jenis-jenis Penelitian
Deskriptif
Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa
jenis penelitian deskriptif, yaitu;
(1) Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan
intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam
dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit
sosial yang diteliti.Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak
terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
(2) Survei. Studi jenis ini merupakan studi
pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar
jumlahnya.Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan
bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai
sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang
hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei
sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.
(3) Studi perkembangan. Studi ini merupakan
penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya
bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam
tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal
ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.
(4) Studi tindak lanjut, yakni, studi yang
menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu
atau mengalami kondisi tertentu.
(5) Analisis dokumenter. Studi ini sering juga
disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel
sosiologis dan psikologis.
(6) Analisis kecenderungan. Yakni, analisis
yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
(7) Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian
deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang
diteliti.
D.Penyajian Frekwensi dan Persentase.
Penyajian persentase dan proposi memberikan
gambaran mengenai distribusi subjek menurut kategori-kategori nilai Variabel.
Oleh karena itu, analisis ini di dasarkan pada distribusi frekuensi. Secara
visual, penggunaan tabel frekuensi dan grafik sangat membantu memahami keadaan
data yang di sajikan.[5]
E.
Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.
·
Menggunakan kuesioner
atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yang sedikit yang dapat
menakibatkan biasanya kesimpulan;
·
Penelitian deskriptif
yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan data tidak memperoleh
data yang memadai;
·
Memerlukan permasalahan
yang di rumuskan ssecara jelas, agar padawaktu menjaring data di lapangan,
peneliti tidakmengalami kesulitan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pengertian penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu
bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata,
2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan
yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau
efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
2.
Langkah-langkah penelitian deskriptif.
Prosess penelitian deskriftif dapat
diikhtisarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian
eksperimen, peneliti harus memulai penyelidikannya dengan pernyataan masalah
yang jelas.
2.
Identifikasiinformasi. yang di perlukan untuk
memecahkan masalah.
3.
Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.
4.
Identifokasi populasi – sasaran dan penentuan
prosedur penarikan sempel yang di pelukan.
5.
Rancangan prosedur pengumpulan data.
6.
Pengumpulan data.
7.
Analisis data
3.
Macam-macam
penelitian deskriptif.
·
Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
·
Studi Perkembangan (Developmental Study)
·
Studi Kelanjutan (Follow-up study)
·
Studi Sosiometrik (Sociometric study)
a. Contoh Penelitian
Deskriptif.
·
Tujuan yang akan di
capai (tahap 1)
·
Rancangan cara
pendekatannya. (tahap 2)
·
Kumpulan data (tahap 3)
·
Susun Laporan. (tahap
4)
·
Daftar Pustaka
Penelitian Suatu Pemikiran Dan Penerapan, 2005 : PT.Rineka Cipta
Dan PT.Bina Adiaksara
Soejono,S.H,M.H dan H.Abdurrahman,S.H,M.H
Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi
penelitian.2010. celaban timur UH III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar
Metodologi
Penelitian Pendidikan, Prof.Sukardi,Ph.D Jakarta (PT.Bumi Aksara) hal 158-162
[1]Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya hal.72
[2]Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta hal.447
[3]H. Arif Furchan,MA., Ph.D. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. 2007.
celaban timur UH III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar. Hal. 471
[4]Prof. Sukardi, Ph. D ., metodologi penelitian, (jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2009. Hal 159
[5] Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010. celaban timur UH
III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar. Hal: 126.
4 comments
hfjyf
jaluk
silahkan
Terimakasih tulisannya sangat membantu